
MBN.COM – Komitmen Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku untuk mendukung Visi dan Misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Maluku, khususnya Peningkatan pembangunan infrastruktur menjadi modal penting dalam mendorong kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM), ekonomi dan semakin menguatkan kedaulatan negara.
Hal ini sesuai dengan penetapan 111 pulau kecil terluar yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar. Kepres ini menjadi payung hukum dimana BPJN Maluku semakin gencar melakukan pembangunan infrastruktur di semua daerah 3T yang ada di Maluku, dan salah satunya yakni di Pulau Marsela.
Kita semua tahu, bahwa Pulau Marsela adalah daerah yang tergolong daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar. Tertinggal berarti memiliki kualitas pembangunan yang rendah, dimana masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Lalu dari sisi geografis berada di daerah terdepan dan terluar wilayah Indonesia. Sehingga kehadiran BPJN Maluku dengan memacu pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, memberikan harapan baru bagi masyarakat disana.
Pulau Marsela adalah nama sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Maluku Barat Daya, provinsi Maluku, dan ibukota kecamatan berada di desa Latalola Besar. Luas wilayah kecamatan ini sekitar 279,61 km² dan penduduk ditahun 2020 berjumlah 2.110 jiwa. Dan planning BPJN Maluku membangun Ruas jalan lingkar Marsela sepanjang 34,50 KM, di mulai dari tahun anggaran 2016 sepanjang 14.55 Km dan dilanjutkan tahun 2022-2023 melalui paket Multi Year Contract (MYC) dengan kontruksi aspal (Hotmix) AC-WC sepanjang 19.95 Km.
Untuk tahun anggaran 2022-2023, penanganan jalan lingkar Pulau Marsela oleh BPJN Maluku, melalui Satker PJN Wilayah III Provinsi Maluku dengan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Toce Leuwol, ST.MT menangani peningkatan struktur jalan sepanjang 19.95 Km dan rehabilitasi minor jalan sepanjang 3.35 Km dengan nilai kontrak 72 milyar lebih. Paket Preservasi Jalan di Pulau Marsela itu sendiri dikerjalan oleh PT. SINAR SAMA SEJATI dan Konsultan Pengawas PT. Nusvey KSO PT. Cipta Strada dan PT. Prima Nurkele Konsultan. Dengan waktu pelaksanaan sesuai nomor kontrak HK0203-Bb16/498676.3.3/SBSN/2022/02, tertanggal 14 Februari 2022 selama 570 hari kerja.
Alhasil, Paket Preservasi Jalan di Pulau Marsela tahun Tahun Anggaran 2022-2023 tersebut sukses dikerjakan di lapangan sehingga perlahan akses transportasi masyarakat mulai terbuka. Dimana kehadiran BPJN Maluku akan memberikan efek positif bagi 12 Desa di Marsela, yakni Desa Ilbutung, Marsela, Bululora, Latalola Kecil (LTK), Serili, Latalola Besar(LTB), Uiwily, Nura, Lawawang, Iblatmunta Telalora, dan Babyotan.
Pengerjaan jalan lingkar Marsela ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2016. Dan hadirnya BPJN Maluku yang semakin memperluas penanganan jalan dengan kualitas pekerjaan yang terbaik diapresiasi oleh masyarakat. Pasalnya dengan tersambungnya ruas jalan lingkar Marsela nantinya akan mempermudah akses masyarakat melalui jalur darat menuju desa-desa sekitar maupun ke pelabuhan laut terdekat menuju ke pusat Kabupaten Maluku Barat Daya.
Camat Pulau Masela, Cost A. Aswaly, S.Pi mengatakan, sebagai pimpinan di Kecamatan dirinya bangga dan terus melakukan pengawasan dan monitoring di lapangan berkenaan dengan pekerjaan Jalan Hotmix di Pulau Masela.
“Pantauan kami, pekerjaan jalan yang oleh BPJN Maluku khususnya Pa Toce Leuwol dari PJN Wilayah III Provinsi Maluku tergolong cepat dan kualitas jalan sangat baik. Harapan kami dan seluruh masyarakat di Kecamatan Pulau Marsela agar pekerjaan jalan ini bisa segera selesai dengan tetap mempertahankan kualitas pekerjaannya,” ungkap Aswaly.
Hal senada juga keluar dari mulur Matheus Engkesa, salah satu Tokoh Masyarakat Desa Ilbutung, Kecamatan Pulau Masela. Bagi Engkesa, Jalan hotmix Pulau Masela sekarang sudah bagus. Hal ini karena pihak yang menangangi pekerjaan jalan yakni BPJN Maluku punya komitmen kuat untuk membantu masyarakat membuka sekat isolasi yang selama ini menjadi kendala utama di Pulau Marsela yakni masalah transportasi Jalan.
“Bagi Kami BPJN Maluku khususnya PJN Wilayah III Provinsi Maluku yang ini menurut kami sangat berpengalaman. Semoga sisa pekerjaan yang ada dikerjakan dengan baik dan cepat agar kami masyarakat Pulau Masela dapat menikmati jalan lingkar pulau Masela,” kesannya.
Sementara itu Toce Leuwol, ST.MT mengatakan, kini dirinya akan dipercayakan ke Satuan Kerja PJN wilayah lain. Namun selama menjabat sebagai Satker PJN Wilayah III Provinsi Maluku yang bertanggung jawab membangun infrastruktur jalan di Pulau Marsela, dirinya merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari sejarah hadirnya Negara di Pulau Marsela sebagai salah satu Daerah 3T yang diprioritaskan pembangunan infrastrukturnya oleh Presiden Jokowi sesuai Keppres Nomor 6 Tahun 2017.
Untuk itu Leuwol berharap, dengan fasilitas jalan yang sudah dibangun oleh BPJN Maluku di Pulau Marsela, bisa memberikan harapan baru bagi masyarakat disana, khususnya untuk mengatasi kendala transportasi serta bisa memperkuat ekonomi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
“Kami dari BPJN Maluku hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui tupoksi kami yakni membangun infrastruktur jalan dan jembatan di Daerah 3T sesuai arahan Pak Presiden Jokowi yang diamanatkan di dalam Keppres Nomor 6 Tahun 2017. Pulau Marsela adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain, sehingga pembangunan infrastruktur yang baik akan mempertegas kedaulatan NKRI tetap berdaulat di Pulau Marsela di bidang Infrastruktur. (***)
Share this ...









