Dipastikan Hingga Awal 2024 Stok Beras di Kota Ambon Aman
Dipastikan Hingga Awal 2024 Stok Beras di Kota Ambon Aman

MBN.COM – Kebutuhan akan bahan pokok beras bagi masyarakat Kota Ambon kini telah disiapkan dengan datangnya 4.750 Ton beras berkualitas Medium dari Vietnam.  Kedatangan Beras Vietnam ini dipantau langsung oleh Penjabat Walikota Ambon, Drs. Bodewin M. Wattimena, M.Si bersama pimpinan Wilayah Bulog Maluku-Maluku Utara, di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (03/08/23).

Menurut Wattimena, rencananya ribuan ton beras yang diimpor langsung dari Vietnam itu akan ditampung di Gudang Bulog yang berlokasi di Halong. Dan stok ini dipersiapkan hanya untuk Kota Ambon.

Ini untuk menjaga laju inflasi yang terjadi di Kota Ambon, dimana harga dari Bulog masih tetap, Rp. 8.900/kg, sama seperti yang kita salurkan untuk Kota Ambon dan Maluku pada umumnya. Selain beras dari Vietnam juga akan ada beras dari Thailand sebanyak 3.500 ton yang akan dibongkar, akan tetapi masih harus menunggu ijin Bea dan Cukai. Adanya stok sebanyak ini, dimungkinkan akan mencukupi stok beras di kota Ambon  2 sampai 3 bulan kedepan. Dan pada September mendatang  juga akan masuk sebanyak 5.000 ton.

Untuk itu diperkirakan sampai Desember bahkan hingga awal 2024 nanti, stok beras di Kota Ambon akan mencukupi dan bisa memenuhi kebutuhan pasar. Demikian juga dengan kebutuhan minyak goreng dan gula pasir.

Wattimena mengucapkan terimakasih kepada pihak Bulog, dan atas dukungan Bea dan Cukai, Pelindo, Pelni, KSOP dan Kepolisian. Dimana semua pihak ini sudah bekerjasama dalam membantu memenuhi ketahanan pangan di Kota Ambon, karena ini berdampak untuk menekan inflasi di Kota Ambon.

“Kemarin kita kenaikan inflasi itu selain dari persoalan transportasi cukai rokok, tapi salah satunya adalah karena beras. Olehnya itu, masuknya beras Vietnam ini, bisa menyiapkan stok beras yang cukup di Kota Ambon, sekaligus upaya untuk melakukan langkah-langkah dalam pengendalian inflasi.

Kata Wattimena, laju inflasi di Kota Ambon dapat ditekan, selain dari kerja sama yang dilakukan Pemkot dengan pihak lainnya. Diharapkan tidak ada penimbunan, agar tidak berdampak pada harga. Lewat Satgas Pangan, TNI/Polri, Wattimena berupaya untuk melakukan operasi pasar. (**)

Share this ...