Ini Kriteria ASN Yang Bakal Masuk Kabinet Wattimena-Toisutta
Ini Kriteria ASN Yang Bakal Masuk Kabinet Wattimena-Toisutta

MBN.COM – Pasca dilantik dan mulai melakukan tugas perdannya sebagai Walikota dan Wakil Walikota Ambon periode 2025-2030, Drs. Bodewin Melkias Wattimena, M.Si dan Ely Toisutta, S.Sos sudah mulai membeberkan kriteria bagi para pejabat yang bakal menduduki posisi baik eseleon, IV, III, maupun eselon II.

Hal ini terungkap pada saat Wattimena – Toisutta melakukan jumpa perdana Bersama jajaran ASN Pemerintah Kota Ambon di MCM Ambon, maupun pada saat Rapat Paripurna DPRD Kota Ambon dalam rangka Pidato Perdana Walikota Ambon di hari yang sama yakni, Selasa, (04/03/2025) Kemarin.

Walaupun penyampaian tersebut disampaikan dalam sambutan dan pidatonya, namun banyak kalangan menilai hal ini sebagai warning tegas Wattimena-Toisutta, siapa saja yang layak tentunya harus memenuhi sejumlah kriteria yang disampaikan tegas oleh Wattimena.

Misalnya pada saat jumpa Bersama para ASN di MCM Ambon, Wattimena menyentil soal budaya ASN yang lebih menuntut hak mereka ketimbang melakukan kewajibanya. Wattimena minta kepada para ASN untuk meminta sesuatu jika sudah melakukan sesuatu, bukan sebaliknya lebih pada menuntut sesuatu, padahal kewajiban utamanya diabaikan. Dan lebih paranya lagi menjadikan media social sebagai sarana menyalurkan unek-unek yang bukan pada tempatnya.

“Laksanakan tugas kewajiban kita dengan baik dahulu, sebelum kita memperoleh hak, supaya kita terbiasa untuk tahu tugas dan tanggung jawab kita sebelum mendapatkan sesuatu dari pekerjaan itu,” tegas Wattimena yang saat itu didampingi oleh Toisutta.

Hal penting berikutnya yang juga disentil oleh Wattimena yakni soal kontestasi Pilkada yang sudah selesai, Dimana dirinya (Wattimen-red) dan Ely Toisutta sudah dilantik oleh Presiden Praboiwo Subianto sebagai Walikota dan Wakil Walikota Ambon periode 2025-2030. Untuk itu dalam penataan birokrasi di lingkup Pemkot Ambon, Wattimena-Toisutta akan menerapkan pendekatan Punishment Reward atau pemberian apresiasi dan sanksi.

“Orang diberikan Punishment jika dia melanggar, dia tidak loyal, dia tidak melaksanakan tugas dengan baik. Tapi sebaliknya yang melaksanakan tugas dengan baik, loyal, dan bisa melaksanakan tugas dengan maksimal akan diberikan Reward. Misalnya mendapatkan kenaikan pangkat, mendapatkan jabatan sebagai bagian dari penghargaan dan apresiasi kepada ASN” jelas Wattimena.

Lanjut Wattimena, menuju kepada penataan birokrasi yang kapabel, handal, bersih dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) sesuai program prioritas Pasangan BETA PAR AMBON, AMBON PAR SAMUA ini akan segera dilakukan. Hal in dilakukan untuk memastikan bahwa jajaran birokrasi di lingkup Pemkot Ambon semuanya merupakan satu tim kerja yang utuh.

Menariknya, Wattimena juga mengingatkan para ASN yang masih belum Move On dan masih mendukung yang lain padahal dirinya Bersama Ibu Ely Toisutta sudah memimpin Kota Ambon sebagai Walikota dan Wakil Walikota Ambon.

“Itu yang celaka, itu yang akan mendapatkan kartu merah. Katong (kita) tahu mana yang putih, mana yang hitam, mana yang abu-abu. Kalau tidak mau bekerja sama dengan yang lain, silahkan pergi dan tak usah kembali,” ungkap Wattimena disambut sorak riuh ribuan ASN yang memenuhi aula MCM Ambon.

Sementara dalam pidato di Rapat Paripurna DPRD Kota Ambon, Walikota Ambon Bodewin Wattimena Kembali menyentil soal ASN Kota Ambon yang masih memiliki perilaku korupsi dan pengelolaan keuangan yang tidak benar.

“Seluruh jajaran birokrasi harus tunduk dan patuh terhadap aturan pengelolaan keuangan yang berlaku. Tidak ada tempat lagi bagi para ASN yang tidak berkomitmen terhadap hal ini. Yang masih mengelola keuangan dengan tidak patuh akan mendapatkan resiko dari kami berdua selaku Walikota dan Wakil Walikota Ambon, baik pemberhentian dari jabatan maupun Tindakan disiplin lainnya,” tegas Wattimena.

Dari sejumlah pernyataan Wattimena diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, penataan birokrasi yang akan dilakukan oleh Wattimena-Toisutta, akan mengakomodir pada ASN dengan kriteria utama yakni, mereka yang patuh, punya kapabilitas, dan dapat mengelola kekuangan dengan baik dan bukan sebaliknya menjadikan jabatan untuk memperkaya dirinya.

Bukan rahasia umum lagi, Pemkot Ambon masih banyak oknum-oknum pejabat birokrasi yang pengelolaan keuangan di OPD yang dipimpinya hanya untuk memperkaya diri. Masih ada oknum pejabat yang masih suka spekulasi anggatan dengan membuat laporan-laporan fiktif, padahal realisasi anggaran bukan untuk peruntukan kepentingan kantor maupun pelayaka publik, namun direkayasa untuk memperkaya diri.

Perilaku oknum pejabat inilah yang tentu menjadi musuh utama Wattimena-Toisutta dalam pemerintahan 5 tahun kedepan saat memimpin Kota Ambon, khususnya penataan Birokrasi yang kapabel, handal, bersih dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme sesuai amanat 17 Program Prioritas BETA PAR AMBON, AMBON PAR SAMUA. (***)

Share this ...